PUISI AYAH DAN IBU
Pengarang:
Anonim
Kau yang sempat kulupakan
yang sempat terabaikan
Tak pernah ku memikirkanmu
Bukan maksud hati mengutamakan Ibu
Memang Ibu telah mengandungku,
telah menimangku hingga aku besar
Namun tetap engkau yang berjasa seperti Ibu.
Tiada engkau aku tidak bersekolah
adik pun tak bisa beli mainan
Oh, Ayah jasamu sungguh besar
sama seperti Ibu yang telah mengasihiku
Satu kata sekali lagi terima kasih ayah
tetaplah semangat bekerja,
ku menyayangimu.
Pengarang:
Jafran
dengarlah anakku nasihat untukmu
hentikan tangismu
usap air matamu
anakku… anakku…
ibu…
terima kasihku
ibu…
doa ku untukmu
aku terjebak dibelantara bumi
aku terinjak dikaki tirani…
ucapmu… ucapmu…
dunia memang begitu
saat ini ataupun dulu
sabarlah anakku
semua itu palsu
tak usah kau jemu
doa ibu selalu
untukmu….
Pengarang:
Anonim
Aku selalu ingat pada kalian
Aku selalu Cinta dan menyayangi kalian
Ayah, Ibu …
Maafkan Aku yang tak kunjung pulang
Maafkan Aku yang selalu berharap ini semua akan cepat berakhir
Ayah, Ibu …
Aku akan tetap menemani apapun yang terjadi
Aku takkan menyerah apapun sakitnya kenyataan ini
Ayah, Ibu …
Demi Hidup kalian merelakan harga diri
Demi Hidupku kalian mengorbankan Perasaan hingga segalanya
Ayah, Ibu …
Terima kasih …
Aku takkan rela jika Aku tiada Bahagiakan kalian!!!
Pengarang:
Anonim
Dgan sdikit terkoyak hati ini meronta….
Saat bunda bercrita ttg smua masa lalu…
Terlalu sakit,,,
terlalu pedih,,,
adakah pnyejuk jiwaku?
Adakah penentram hatiku?
Dg te2san air mata, bunda menenangknku agr tegar…
Tak kuasa aq melihat air mata bunda,,lalu ku bilang i2 hnyalah masa lalu dan aq bisa tegar.
Kutahan air mataku dan bergegas kulangkahkn kakiku meninggalkn bunda yg msh terisak..
Aq menuju kamar,kuluapkn kesedhanku,khancuran hatiku,, oh Tuhan knpa dunia trlalu kejam seperti ini.
Yg kukira ayah yg bersamaku i2 adlh ayah kandungku.. Tp trnyta,,,,aq bukan anakny dan tak ada satu orgpun tau siapa ayahku …..
Hati ini pilu,, kejujuran yg menyakitkan….
Seakan aq tidak bisa menerima knytaan yg sperti ini…
PUISI KEHIDUPAN
Pengarang:
Ratrya Khansa Amira
Saat ku menyerah
Aku coba sampai bisa
Saat ku putus asa
Aku coba berlatih keras
Saat aku kebingungan
Kucoba untuk bertanya
Saat aku bersemangat
Semangatku menyala nyala
Kucoba semua
Demi masa depanku
Hasilnya tak terkira
Aku bisa!
Aku bisa
kalau aku berusaha
Apapun yang terjadi,
aku pasti bisa!
Pengarang:
Anonim
Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asri terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau lalap habis aku kehilangan segalanya
Mata manusia sedunia terpengarah, menatap dan heran
Memang kejadian begitu dahsyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya nurani
Tuhan , mengapa semua ini terjadi ?
Mungkin kami telah banyak mengingkariMu
Mungkin kamu terlalu bangga dengan salah dan dosa
Ya, Tuhan ampunilah kami dalam segalanya
Pengarang:
Anonim
Satu batu besar sebesar gunung
terangkul berpuluh puluh tangan
tetaplah tak terjengkal
Namun andaikan semut itu
dengan begitu kecilnya
berangkat bertaut pijak
bergotong gotong dalam ketangguhan
benda sebesar gunungpun pasti’kan terangkat
Manusia menahan keluh
terus berbasuh peluh
dan tetap saja tak bisa mengangkat
jika tangan tak tergandengkan
sekuat pagar yang membentengi rumah
Pengarang:
Moenthe Carlo
sementara waktu memacu laju hari
matahari bergeser menuju barat
lelah kini terasa di penghujung gundahaku masih terdiam…
pun esok masih melaju mengiring waktu
percuma akan menangis dalam penghujung kisahku
telah kutabur benih dan telah ku menunggu
takutku terus melingkar dalam waktu
kutunggu segala kutunggu
Pengarang:
Psycho
siang bukanlah diriku
malam bukanlah diriku
aku hanya senja diantara mereka
tempat menaruh kejenuhan siang menyambut malam
pintu menuju kelembutan malam dari cengkraman siang
PUISI PAHLAWAN
Pengarang:
Anonim
Aku bisa tertawa
Aku bisa bergaya
Aku bisa berpesta
Aku bisa tamasya
Karena Indonesia telah merdeka
Kemerdekaan yang mahal harganya
yang tak dapat diukur dengan harta
sekalipun segunung, sepulau bahkan sebenua
Kini kewajibanku sebagai anak bangsa
Belajar tekun untuk membangun bangsa
Agar nanti menjadi negara yang kaya rayaAku ingin….
Pahlawan yang telah gugur dahulu
dapat tertawa lega melihat anak cucunya bahagia
Mereka dapat tidur nyenyak di sisi-Nya
Pengarang:
Anonim
Angin berdesir di pantai
Angin berdesir sepoi-sepoi
Burung pun ikut berkicau dengan merdu
Di atas pantaiku
Sawahnya yang hijau terbentang luas
Gunungnya tinggi menjulang
Itulah Indonesiaku
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Di sanalah aku akhir menutup mata
Pengarang:
Anonim
Terima kasih guruku
Kau telah memberiku pendidikan
Sungguh senangnya aku
Mendapat ilmu karena pendidikanmu
Engkau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Aku ingin sepertimu
Walau kau keras kepadaku
Aku tau kau sangat sayang padaku
Terima kasih guruku tercinta
Pengarang:
Anonim
Kami saksikan suasana luka lara menerpa Ibu Pertiwi Kami tak habis pikir Apa gerangan engkau bersedih Mengapa keadaanmu begitu mengkhawatirkan begitu mencemaskan
Kami tahu kami begitu durhaka Tak pernah berbakti kepadamu Kerusakan, perpecahan, pertikaian,banyak kami lakukan
Dan hanyalah maaf yang dapat kami pinta Selagi engkau masih mau menerima Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf , dan menyaksikan engkau bangun melawan keruntuhan itu |
Pengarang:
Anonim
Di tengah gemerlapan cahaya
Diantara tarian-tarian malam
Mereka terlena dan lupa
Atau sengaja lupa akan budaya bangasa
Tertutup oleh pesona luar
Yang bukan milik kita
Wahai ………..anak bangsa
Dengar……… dengarkanlah
Sisihkan hati untuk negeri ini
Cintailah budaya sendiri
Sebenarnya kita punya banyak pesona
Pesona yang dapat dibanggakan
Inilah budaya daerah, budaya bangsa
Wahai…….bangsaku
Bangunlah dari tidur lelapmu
Hapuskanlah dari mimpi-mimpi kosongmu
Berjuanglah !
Jangan biarkan budaya dicuri negeri orang
Ia butuh perhatian
‘tuk diperjuangkan dan dilestarikan
Agar tetap jadi milik bangsa
Bangsa yang besar
Bangsa indonesia
PUISI SAHABAT
Pengarang:
Dewi Purwanti
berbuih kasih dlm panas mengadu
bertebaran sayang layaknya teman
menguak rasa hati sedalam lautan
lirikan mata yg terpadu
ohh… tuhan…
getaranku sudah beda
tak layak seakan teman
dia tak mengerti yg ku rasa
menyambut bunga bagai indah jagat raya
terpukau tp terlarang
menyiksa krn tak kan teromong
menanam jua dewasa
bagai kucing takut lautan
pengecut dlm bimbang
terhalang
takut hilang persahabatan
Pengarang:
Clauryn Zovanovsky
Mereka mengatakan aku membeli sahabat dengan uangku
Mendapatkan sebuah persahabatan dengan materi
Seberapa rendahnya harga seorang manusia
Hingga aku sanggup membelinya dengan uangku?
Tak bernilaikah sebuah persahabatan
Hingga bisa aku dapatkan hanya dengan materiku?
Kini aku mengerti…
Mereka bukan teman-temanku
Mereka tidak pernah menjadi sahabatku
Karena mereka t’lah terbeli dengan uangku.
Pengarang:
R-ul
Saat aku mulai mengerti tentang hidup
Aku butuh tumpahan rasa
yang sudi menerimaku apa adanya
Saat mata memandang
hingga lelah dan terpejam
segalanya terasa indah
dengan kehadiran seorang sahabat
Saat bahagia aku kan tertawa bersamanya
menjalani hari-hari penuh senyum bersamanya
namun saat terluka
Aku akan berlari dalam gelap
karena aku malu membaginya
dan tak ingin menjadi beban baginya
Meski rapuh aku tak ingin hancur
Aku harus tetap hidup demi s’mua mimpiku.
Pengarang:
Ratrya Khansa Amira
Di tepi kesedihan menyebar
Isak tangis mewarnai keadaan
Ucapan bela sungkawa menghadiri
Perpisahan terakhir untukmu...
Untukmu, kuteteskan air mata ini
Awal dari perpisahan kita
Kau meninggalkan kami
Tanpa mengucap sepatah katapun
Kau diam seribu bahasa
Kami bertanya, tak ada sahutan
Hanya terlihat dirimu berwajah pucat
Darahmu mengalir sedikit demi sedikit
Akhirnya kau kehabisan darah
Dirimu t`lah tak berdaya lagi
Tak ada keceriaan di wajahmu
Hati nuranimu t`lah meninggalkan dunia
Semangatmu yang membara t`lah tiada
Kecantikanmu yang memukau kini hilang
Senyummu kini t`lah lenyap
Seketika kau tak bergerak di dunia ini
Oh, sahabat...
Mengapa kau meninggalkan dunia
Dunia masih mencintaimu
Tapi Tuhan t`lah memanggilmu
Semoga kau bahagia disana..
Itulah tempat peristirahatan terakhirmu..
Tuhan, berikanlah dia tempat terindah
Agar kami dapat bernapas lega
Aku sedih bukan mainnya
Tanpamu,hidup tak berarti
Namun, kau s`lalu di hatiku
Selamat jalan,sahabat...untuk selamanya.
Pengarang:
Amal
shbt bgaikn tmptku brteduh..
bila driku terkena air mata dlm ksedihnku,
d’snalh driku bs brbgi dlm hdupku, yg tak prnh q dptkn d’tmpt lain…
hnya shbtlah yg mampu mgrti n phmi,
ap yg sdng q alami saat ni..
tnpa shbt..
bgai jiwa yg trlepas dr rgaku..
mmbuat rgaku tak mmpu brgrk dlm stiap lngkhku..
prshbtn ini kn abadi..
mski d’dunia ni tak kn ada yg abadi..
Pengarang:
Anonim
sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam