Thursday, 21 February 2013
nah nah naahh... buat tementemen alde nii kayanya cukup baca ajh ya buat pengetahuan, alde juga dapet info ini ketika googleing ni...
yukk simaakk...
TEMPO.CO,
London
-- Pengguna ponsel pintar biasa mengunduh dan menggunakan aplikasi di
ponsel pintarnya. Itu mereka lakukan saat mereka masih hidup, bernafas,
dan jantung masih berdetak. Namun, ada aplikasi aneh yang akan
diluncurkan bulan depan.
Sebuah agen iklan Lean Mean Fighting Machine yang berbasis di London pada Maret nanti akan meluncurkan aplikasi yang bisa
posting di jejaring sosial Twitter walaupun Anda sudah mati.
Aplikasi bernama LivesOn ini akan terus mengirim
tweet walau penggunanya sudah dikuburkan. Dave Bedwood,
creative partner
agen iklan tersebut, menyatakan aplikasi ini bisa mengundang
pro-kontra. Namun, dia menilai orang yang susah hidup, sakit parah,
koma, atau sudah tiada punya hak juga untuk tetap eksis di Twitter.
"Aplikasi ini akan membuat penggunanya tetap bisa nge-
tweet walau jantungnya berhenti berdetak," ujarnya. Aplikasi ini nantinya akan digratiskan. Aplikasi ini bisa dilihat di
www.Liveson.org atau di akun Twitter mereka,
@_liveson
Aplikasi
ini bekerja dengan mempelajari kebiasaan pengguna saat masih hidup.
Aplikasi ini akan mengalisis apa yang disuka penggunanya, seleranya dan
sintaks, serta
link yang biasa di-
posting pengguna. LivesOn menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis perilaku
online pengguna dan gaya penulisan mereka.
Dengan cara ini, LivesOn akan menjelajahi Internet untuk mem-
posting jenis
link yang biasa di-
tweet, meniru cara mereka berkomunikasi, dan nge-
tweet sesuai kebiasaan tepat .
Jika
jadi diluncurkan, maka inilah serupa dengan aplikasi DeadSocial, yang
diluncurkan April lalu, serta If I Die, diluncurkan pada Januari 2012.
Kedua aplikasi ini menawarkan pengguna kemampuan untuk bisa
posting dari kubur. Pengguna bisa memilih untuk posting di jejaring sosial Facebook, Twitter, dan LinkedIn.
DeadSocial bisa mengirim
update status setelah akun pengguna mati atau tak aktif dalam jangka lama. Sedangkan If I Die bisa
posting video atau teks ke Facebook pun setelah tiga teman mengkonfirmasi kematian mereka.
Walaupun
mengundang belum ada orang mati yang mendaftar, tapi sudah ada satu
orang hidup yang telah tertarik dan mendaftarkan. Mia Smith, seorang
pengusaha di usia pertengahan 40-an, mengaku ingin memiliki "semacam
warisan yang ironis". "Bagaimana pun, bahwa di dalam kubur yang dingin,
itu (eksis di dunia maya) adalah hal yang bisa dilakukan," ujarnya