Presiden
Pertama Indonesia memiliki banyaki kata-kata yang memotivasi dan
membangkitkankan semangat saat melakukan pidato. Beberapa kata-kata motivasinya
adalah sebagai berikut:
1.
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
2.
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa
pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi tahun
1949)
3.
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT
Proklamasi tahun 1950)
4.
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti
dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”.
(Pidato HUT Proklamasi tahun 1956)
5.
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan
rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
6.
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa
malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut
adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
7.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
8.
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan
lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
9.
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa,
tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi
1963)
10.
“Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup
dalam damai dan persaudaraan”
11.
“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang
bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem
tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi tahun 1964)
12.
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman
Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma
bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya
sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi
tahun 1964)
13.
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah
berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
(Pidato HUT Proklamasi tahun 1966)
14.
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita
sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang
mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong
Royong” (Pidato HUT Proklamasi tahun 1966)
15.
“Laki-laki dan perempuan adalah
sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka
terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu
dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” (
Sarinah, hlm 17/18)