Saturday, 20 October 2012
Nama Desa Jatiseeng erat kaitannya dengan Desa Leueweunggajah yang dimulai sejak penyebaran
Islam di Cirebon oleh Syech Maulana Datuk Kahfi atau Abdul Kadir Jaelani yaitu seorang wallayullah dari
Mekkah. Banyak versi tentang sejarah lahirnya Desa Jatiseeng, tapi kita coba ikuti versi dari para sejarawan dan
seniman yang diterbitkan Dinas Dikbud Kabupaten Cirebon dan tidak terlepas dari sejarah Desa
Leuweunggajah. Semula hanya sebuah pedukuhan kecil, Leuweunggajah berkembang pesat karena banyak dijadikan
tempat singgah orang, tak heran penduduknyapun semakin padat. Sehubungan dengan itu konflik antar
wargapun kerap terjadi dan tidak jarang sampai melakukan perang tanding. Oleh karena itu diadakan
musyawarah untuk mengatasi kemelut dengan membagi Desa Leueweunggajah dan Desa Jatiseeng. Nama Jatiseeng sendiri merupakan usulan para tokoh bahwa nama desa harus didasarkan pada
peristiwa menarik dan luar biasa, yaitu bahwa ada pohon jati yang sangat besar dipinggir jalan sebelah
selatan (dulu Jalan Pramuka sekarang Jalan Pangeran Walangsungsang) yang kerap mengeluarkan
bunyi ‘saheng’ suara gemuruh seperti sedang menanak nasi. Suara saheng tersebut kemungkinan
sebagai desiran suara ular besar atau ular siluman yang berada dilubang bawah pohon jati tersebut.
Sampai saat ini, dibekas tumbuhnya pohon jati itu masih suka diberi sesajen pada waktu malam malam tertentu, karena dianggap keramat. Penulis berusaha mencari tahu posisi tepat pohon itu, ternyata ada
disebuah Gang Kecil depan Sekolahan Santo Thomas. Karena terdapat hal-hal yang aneh di pohon jati itu, akhirnya ditebanglah dan sebagian kayunya
dijadikan ‘kohkol’ atau kentongan. Sekarang kentongan itu sudah rapuh dan teronggok menjadi saksi
bisu, disalah satu sudut ruangan di Balai Desa Jatiseeng. Pada tahun 1981, dengan alas an jumlah penduduk semakin padat, maka desa Jatiseeng dimekarkan
menjadi dua, yaitu : Desa Jatiseeng dengan Kuwu Jenal dan Desa Jatiseeng Kidul dengan Kuwu Moch.
Mu’min. Tidak hanya itu, selang beberapa tahun kemudian Desa Jatiseeng dimekarkan kembali menjadi
dua yaitu Desa Jatiseeng dan Desa Damarguna. Para Kuwu Di Desa Jatiseeng : 1. Kuwu Bujang 2. Kuwu Rasitem 3. Kuwu Rawiden 4. Kuwu Kanidjan 5. Kuwu Asiah 6. Kuwu Kasidem 7. Kuwu Durahman 8. Kuwu Kemar Baindar 9. Kuwu Natawijaya 10. Kuwu Imam 11. Kuwu Maskat 12. Kuwu Punuk 13. Kuwu Kusen 14. Kuwu H. Afandi 15. Kuwu Wiradinata 16. Kuwu Mukid 17. Kuwu Wasjud 18. Kuwu Rd. Armas 19. Kuwu Jenal 20. Pjs Kuwu Didi Supriadi 21. Pjs Kuwu Najib 22. Kuwu Tarno 23. Pjs Kuwu Carda 24. Pjs Kuwu Soemarno M.Th 25. Kuwu Carda 26. Pjs Kuwu M. Nugraha 27. Kuwu Soemarno M.Th (2011-sekarang) Desa Jatiseeng di Google Earth