Wednesday, 20 November 2013
GURINDAM 12 adalah puisi lama karya Raja Ali
Haji, seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional
dari Pulau penyengat Provinsi Kepulauan Riau
( gurindam 12 )
PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> Maksudnya adalah setiap manusia harus
memiliki agama karena agama sangat penting
bagi kehidupan manusia, orang yang tidak
mempunyai agama akan buta arah menjalankan
hidupnya
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
=> 4 zat yang menjadikan manusia mula-mula
adalah syariat, tarikat, hakikat dan ma'rifat.
jika tahu tentang itu, maka dia juga akan
mengenal tuhannya.
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
=> orang yang bertaqwa kepada Allah, akan
menjalankan perintahnya dan menjauhi
larangannya
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
=> orang yang mengenal dirinya sendiri, maka
ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang terpedaya
=> orang yang mengetahui kebahagiaan di
dunia, pasti mengerti bahwa itu hanya tipu daya
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
=> orang yang mengerti akan kehidupan akhirat,
ia tau bahwa kehidupan di dunia hanya
sementara dan fana dibandingkan kehidupan di
akhirat
PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut
dengan larangan Allah dan menjalankan
perintahNya
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka
hidupnya pasti runtuh
Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya
pun sia-sia dan Allah tidak akan menjaganya di
dunia maupun akhirat
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak
bermanfaat
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mampu pergi haji namun tidak
menjalankannya, maka ia telah ingkar janji
dengan agamanya sendiri (Islam)
PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan
rugi
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan
yang baik saja, jangan hiraukan pembicaraan
yang tidak penting dan jahat
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh
kebaikan
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan
tangan,
daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti
buruk
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan
setengah-setengah
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil
suatu keputusan.
PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa
kesengsaraan
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat
penderitaan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak
melakukan perbuatan yang salah.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan
emosi, tidak akan bisa berpikir dengan baik
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat
dari kebohongannya
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri
adalah orang yang celaka
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya
dirubah
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku
sewenang-wenang
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan
mendapat predikat yang buruk
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari
penilaian orang lain
PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya
Jika hendak mengenal orang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-
nyiakan apapun
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan
baik
Jika hendak mengenal orang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak
putus asa dan selalu berusaha mencari ilmu
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan
bekal/pahala untuk di akhirat
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia
berinteraksi dengan orang lain.
PASAL 6#
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
=> carilah sahabat yang selalu ada dalam
situasi apapun
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru
=> carilah seorang guru / orang yang
berpengalaman untuk membimbing kita
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
=> carilah pasangan yang baik dan rela
berkorban
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
=> carilah teman yang setia dan tidak
berkhianat
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi.
=> carilah seseorang yang memiliki budi pekerti
baik
PASAL 7#
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
=> orang yang banyak bicara, lebih banyak
berkata dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka
=> orang yang suka berlebih-lebihan dapat
mendatangkan petaka
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
=> berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dan
persiapkan dahulu secara matang
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapaknya letih
=> anak yang tidak dibimbing dengan baik sejak
kecil, saat besar akan melawan orang tuanya
Apabila banyak mencela orang
itulah tanda dirinya kurang
=> orang yang suka mencela orang lain, tidak
menyadari kekurangan dirinya sendiri
Apabila orang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur
=> orang yang banyak tidur, hidupnya sia-sia
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar
=> menghadapi sesuatu hal hendaknya dengan
penuh kesabaran
Apabila mendengar akan aduan,
membicarakannya itulah hendaklah cemburuan
=> apabila ada yang membicarakan keburukan
seseorang, lebih baik hiraukan
Apabila perkataan lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut
=> ikuti perilaku yang baik
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar
=> jauhi perilaku yang buruk
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar
=>jangan mengacau jika ada orang yang hendak
berbuat baik
PASAL 8#
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
=> jika kita membohongi diri sendiri sama saja
dengan membohongi orang lain
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya
=> jangan percaya orang yang menghancurkan
dirinya sendiri
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya
=> orang yang berbohong untuk menutupi
kesalahan dan menganggap dirinya lebih benar
dibandingkan orang lain
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar
=> jika ingin mendapatkan sesuatu yang baik
hendaklah sabar
orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa
=> tidak baik memamerkan jasa yang telah kita
lakukan
Kejahatan diri disembunyikan,
kebaikan diri didiamkan.
=> menutupi sisi negatif dari diri sendiri dan
hanya menunjukkan sisi positif dari diri kita
Keaiban orang jangan suka dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
=> menyadari kesalahan diri sendiri daripada
membuka aib orang lain
PASAL 9#
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaitulah syaitan.
=>orang yang tahu bahwa yang dia lakukan itu
tidak benar, tetapi tetap ia lakukan itu sama
saja dengan syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa
=> orang jahat adalah pengikut iblis
Kepada segala hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja
=>syaitan suka kepada orang yang malas
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda
=> masa-masa muda penuh dengan godaan
yang dapat menjerumuskan diri sendiri
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan
=>jika laki-laki dengan perempuan yang bukan
muhrim berduaan, maka akan menimbulkan
dosa
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
=> syaitan tidak suka dengan orang yang hemat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru
=> orang yang rajin menuntut ilmu adalah
musuhnya syaitan
PASAL 10#
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka
=> harus patuh terhadap orang tua, agar
mendapat ridha dari Allah Swt
Dengan Ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat
=> hormatilah ibumu agar selamat dunia akhirat
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
=> jika ingin memiliki anak yang sukses,
bimbinglah dengan baik sejak dini
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
=>
Dengan kawan hendaklah adil,
supaya tangannya jadi kafill
=> berbuatlah adil kepada siapapun
PASAL 11#
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
=> saling membantu dan berbakti kepada
bangsa dan negara
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
=> jadilah pemimpin yang baik
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
=> jalankan tugas dengan penuh tanggung
jawab
Hendak marah,
dahulukan hajat.
=> menahan emosi dalam mencapai keinginan
Hendak dimulai,
jangan melalui.
=> jangan pernah menunda-nunda sesuatu
Hendak ramai,
murahkan perangai.
=> berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak
teman
PASAL 12#
Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
=> jika kita bekerjasama akan menjadi satu
kesatuan yang kuat
Betul hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
=> orang yang selalu mematuhi perintah
pemimpin
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
=> pemimpin harus menegakkan dan
menegaskan keadilan
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu
=> orang yang berilmu, hidupnya akan
dimudahkan dan memperoleh rahmat
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
=> berteman dengan orang pandai, akan
mengetahui sesuatu yang baik
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti
=> melakukan hal yang baik sebelum kita mati
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
=> orang yang hatinya sadar dan mengerti
agama, yakin bahwa akhirat itu ada.